Sabtu, 01 Desember 2012

asal muasal POLISI TIDUR

okeh, untuk pertama kalinya saya akan menulis sejarah disini, sejarah dari hal yang mungkin kita anggap sepele, tapi mudah-mudahan berguna untuk kita semua... // dahulu kala, ada seorang ibu tua yang hidup dengan anaknya, mereka hidup dalam kemiskinan, sang anak lelaki ini bosan hidup susah dikampungnya & tergiur mengadu nasib diseberang pulau sebagaimana pria-pria seumur dengannya... // akhirnya sang anak merantau & melamarlah iya sebagai polisi (dulu yang minat jadi polisi sedikit, makanya ga perlu pendidikan segala), bertahun-tahun sang anak jadi polisi dengan karir cemerlang, sampai akhirnya ia dipromosikan jadi kapolda ditanah kelahirannya... // pulang kembali sang anak ke kampung halamannya, pulang sebagai perwira polisi, tapi sayang ia tak pulang ke rumah ibunya... // sang ibu yang mengetahui anaknya kembali ke kampung sebagai polisi senang bukan main, ibu lalu berencana menemui anaknya di mapolda, tapi setelah menemui anaknya sang ibu kecewa karena sang anak tak mengakuinya sebagai ibu, "siapa kau?" | "aku ibumu nak" | "tidak, aku tidak punya ibu seperti kau" hardik sang anak... // kekecewaan sang ibu begitu dalam, sampai dia mengutuk anaknya tertidur selamanya, tertidulah anak durhaka ini masih dengan menggunakan seragam polisinya, terlalu lama ia tertidur lalu membatu dijalanan, batu tersebut dikemudian hari disebut sebagai POLISI TIDUR... // beratus-ratus tahun kemudian jauh dari daerah asalnya banyak orang yang mengenang cerita itu dengan membuat polisi tidur didaerah rumahnya... // sekian, terima kasih...

1 komentar:

  1. Cerita ngarang.... Emangnya kapolda tahun brp yg dikutuk jadi polisi tidur. Itu cerita malinkundang. Asal usulnya mungkin dari Jakarta, baik polisi tidur maupun polisi cepek. Dulu tahun 1970 an waktu saya masih SMP diajak family saya ke Menteng Dalem, waktu melintas jalan aspal yang licin dan bagus ternyata ada gundukan setinggi 20 cm dan lebar 1 meter, saya nanya pada family saya, knp kok ada gundukan ditengah jalan, dijawab oleh family saya bahwa di jalan perumahan ini bnyk yg suka ngebut. Begitulah cerita singkat saya.

    BalasHapus